Home Top Ad

Prototyping Model

Share:



Pengertian Prototype
Menurut Raymond McLeod, prototype didefinisikan sebagai alat yangmemberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype sisebut prototyping.
Menururt Wikipedia, Purwarupa (bahasa inggris: prototype) atau arketipe adalah bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.
Sedangkan menurut Achmad Rasul, prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggandapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. 
           
Jenis Prototype

Menurut Raymond McLeod, terdapat dua jenis prototype, yaitu Prototype Jenis I yang akan menjadi sistem operasional

Prototype Jenis II yangmerupakan suatu model yang dapat berfungsi sebagai cetak biru bagi sistemoperasional.



Tahapan-tahapan Prototype
Menurut Raymond McLeod, prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping.
Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal.  Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Untuk memodelkan sebuah perangkat lunak, metode prototyping memiliki tahapan-tahapan di dalam proses pengembangannya. Dan tahapan-tahapan dalam prototyping tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2.      Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya).
3.      Evaluasi Prototyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4.      Mengkodekan System
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
5.      Menguji System
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6.      Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.
7.      Menggunakan System
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan

Sumber :
McLeod Jr., Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Edisi Ketujuh.Jakarta: PT Prenhallindo
Disusun Oleh : Ella Restiya MelatiFeni Junita,Hana Novia Putri, Novi Pratika